السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Republik Para Mafia

Sempurna Bin Sempurna Republik para mafia" cloteh lantang dari gus Anton Daryanto Bendet


Benar-benar sempurna negeri ini
Melebihi  4 sehat 5 sempurna
Juga dahsyatnya, melebihi lagunya “sempurna” karya Andra and The Backbone.

Apa-apa menjadi megah
Televisi-televisi sudah menjadi siaran-siaran terarah
Stasiun-stasiun televisi sangat detil dan teliti
Bisa dikatakan sangat punya ciri khas dan berkarakter
Karakter para kapitalis

Betul-betul sempurna
Sempurna bin sempurna
 Media-media menjadi juru berita
Sekaligus juru bicara
yang sungguh memikat dan mempesona

Adalagi, makhluk yang bernama Facebook dan sejenisnya
Sudah menjadi candu, pijakan dan sumber informasi
Namanya saja media sosial,
maka selalu sosial dan sangat peduli untuk berkhabar dan memberikan informasi.
Sangat –sangat menawan dengan berbagai update setatus dan ke-narsisan yang sedemikian rupa.
Sungguh-sungguh menjadi sajian yang berhasil
yaitu menjadi alat yang mampu mengontrol.
Bahkan mengarahkan pikiran-pikiran masyarakat
Pendek kata mampu membangun opini
Sempurna untuk memecah belah,
Mengkotak-kotakkan, bahkan menjadi sumber konflik baru,
Atau menjadi tempat untuk belajar cara berpacaran.

Betul-betul prestasi yang patut dibanggakan
Kalau perlu mendapatkan penghargaan
Karena mampu mengubah paradigma
Bahkan mampu menyulap tukang mebel  menjadi presiden
Ini dahsyat dan luar biasa.

Negeri ini sungguh-sungguh kreatif
yaitu mampu melahirkan orang-orang kritis
Sekaligus orang-orang krisis
Termasuk saya yaitu sudah sangat krisis
Krisis akan perkembangan sinetron
Krisis perkembangan bursa efeck
Krisis perkembangan sepak bola
Krisis kalau merokok katanya membunuh
Maupun krisis perkembangan gardu-gardu PLN
Bahkan tak tahu dan tak terasa kalau rupiah sampai saat ini masih melemah.

Benar-benar ajaib bangsa ini
Tak ada yang mengeluh maupun  tak ada yang protes
Mungkin hanya sayalah satu-satunya yang mengeluh dan protes
Payah….saya ini benar-benar payah
Informasi yang kutrima sungguh amburadul
Mungkin saya ini termasuk golongan generasi jadul
Pun juga tak paham mana itu bisul, mana itu mbak Inul
Benar-benar otak dengkul
Apalagi didepanku melihat ada cangkul
Tak tahu tanah siapa yang akan kucangkul
Sebab tanah ini sudah bukan menjadi milik kita lagi.

Mahasiswa-mahasiswi berbondong-bondong menuju kampus
Menjadi barisan pintar dan cendekiawan
Sudah sangat terarah cita-citanya
Tentu juga cita-cita dari para orang tuanya
Yaitu kuliah, selesai, lulus, bergelar
Lalu dapat pekerjaan
Kalau bisa ditrima menjadi PNS, TNI atau polisi
Pasti ini disebut prestasi dalam masyarakat
Yaitu aman, damai, dan sejahtera

Mari kita ikuti pesan-pesan berikut ini
Yaitu menjadi mahasiswa yang bertaqwa dan berbakti kepada orang tua
Menjadi insan sempurna bukan

Yaitu;
Tak perlu gandrung berorganisasi
Tak perlu beramai-ramai dijalan raya untuk berdemonstrasi
Tak perlu memakai baju gerakan atau aktivis
Sebab hal-hal itu yang akan menghambat cita-citamu
yaitu cita-cita menjadi orang bertaqwa dan berbakti pada orang tua.

Tak perlu nakal menggelapkan uang SPP
Untuk membeli buku-buku filsafat, politik, dan budaya
Tetapi bacalah buku-buku agama
Yang menyediakan mimpi-mimpi tentang surga
Dan kamu akan disebut manusia bertaqwa,
mungkin manusia yang religius dan alim

Negeri ini selain sudah sempurna
Juga telah menjadi surga
Surga bagi para koruptor, mafia hukum, mafia peradilan,
makelar kasus, “dagang perkara dan percaloan”, hingga wartawan amplop.
Bahkan partai politik diibaratkan sebagai “sekolah” bagi para calon koruptor
Sehingga mampu menciptakan
Bersatunya para tikus dan para ular
Untuk melanggengkan negeri mafia, republik para koruptor

Permainan sempurna bin sempurna
Sajian sandiwara yang sungguh berklimak-klimak
Yang dimainkan para mafia dibantu para saudagar
Dengan penonton yaitu rakyat yang mau dikaburkan dan mau dibodohkan
Untuk menjadi barisan tepuk tangan dan pendukung-pendukung setia
Menjadi bagian pelengkap penderita dari negeri mafia dan republik koruptor

Dan dalam pikiran kitapun  bertanya
Apakah saat ini masih terdengar kata-kata Sokrates
Yaitu : keadilan, ketegakan, dan kebenaran.

Ciwaru, Serang Banten, 11 September 2015

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS