السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Kita tak bisa memastikan kapan akan Mati - Yang pasti bahwa semua akan Mati "Orang paling pandai orang yang paling ingat akan masalah kematian (Sabda Rasulullah saw.)"

Ayah Masih Teringat Katamu

Sajak Mengenang mendiang sang ayah selama hidupnya bila pagi dan sore mendegar mimpi - mimpinya untuk keluarga, membuatku tak dapat melihatnya mati, membuatku tak menerima kematian itu jika melihat kenyataan diriku dan adik - adikku hari ini, beginilah sajak itu untaian - untaian yang masih kuingat jelas saat kami duduk makan ubi talas, ubi kayu pagi hari juga sore atas tikar losong didapur:


NI nanti kita buat mushollah disamping rumah "Ucapmu pada ibu. . .

Ni nanti kita pergi haji satu kali berangkat "Pagi itu minum kopi dan empat rantang ubi jalar dan kayu sedang kita kunyah sembari saling lempar candaria. . .

Ni nanti kita buat rumah untuk 1 keluarga biar bisa kumpul bersama "saat kau hitung uang yang akan diberikan pada si pemilik kerbau. . .

Ni sekolah pesantren nana gaku ding "saat aku tiba rumah pulang mengaji. . .

Ni dokter gaku anak ding "saat aku menggigil demam antara panas dan dingin. . .

Ni nu nggo'o na tas anak gaku ome sekolah dokter ding "saat ayah melihat tas mahal seorang mahasiswa yang berlibur dirumah. . .

Ni anak gaku lebih pintar dari taungna mensia beo ho'o "saat ayah merayuku agar berhenti menangis. . .

Ni sekolah mese taung ise nana, ise inu iwo "saat ayah duduk bersama pegawai asuransi penerima premi ayah. . .

Ni porong neka nu ite ise nana - inu "saat ayah menyampoku dan adik. . .


Malang, 5 November 2015

Yang mau update Artikel ilmiah, Cerpen, Sajak, Puisi, Opini, Berita, Video dan Foto Follow twitter Nacha sujono

Tidak ada komentar:

Baca juga topik dibawah ini:
Lihat kamus di Beranda!
DAFTAR EMAIL KAMU UNTUK BERLANGGANAN UPDATE Ujung Pena NS